Cara Membuat Batik Tulis dan Batik Cap Yang Berkualitas

Senin, 06 April 2015

Cara Membuat Batik Tulis dan Batik Cap Yang Berkualitas. Mari kita mencoba mengenal proses pembuatan batik tulis dan batik cap dari awal. Hal pertama yang harus kita diperhatikan adalah pemilihan bahan kain. Untuk bisa dilakukan proses  pewarnaan, bahan kain harus terbuat dari material yang berasal dari alam. Seperti katun, rayon dan sutra. Kain Polyster tidak bisa di celup warna karena berasal dari bahan sintetis. Sedang kain Dobby adalah pengembangan dari kain katun yang ditenun dengan membuat motif timbul pada serat kain.

Kualitas bahan kain sendiri sangat beragam. Untuk pemilihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan. Untuk kebutuhan sehari hari, cukup dengan menggunakan kain katun dan rayon. Sedang untuk kalangan tertentu dan sangat menjunjung nilai “prestige”, tentunya akan memilih katun sebagai busana mereka.

Proses Pewarnaan.

a. Pewarnaan/ coloring :
Jika warna layer pertama menggunakan warna asli dari kain, maka proses yang pertama dilakukan adalah waxing menggunakan cap atau canting (proses menutupi warna pada satu layer sesuai dengan design yg diinginkan dengan menggunakan lilin/malam/wax).

Namun jika layer pertama adalah warna bukan warna asli kain maka yang dilakukan adalah mencelupkan warna layer pertama pada kain. Tekhnik yang dilakukan juga tergantung dari permintaan design. Ada yang hanya dicelup satu warna, ada juga yang di”kenyuk” 2 warna sampai 4 warna pada layer pertama. Istilah “Dikenyuk” adalah proses memberi  warna dengan spon yang dicelupkan ke pewarna lalu ditempelkan pada kain. Setelah diberi pewarnaan layer pertama dengan tehknik sesuai design yang diminta, maka kain dijemur sampai kering. Pada proses penjemuran ini banyak bergantung pada sinar matahari. Jika matahari tidak memancarkan sinar yang sempurna, maka warna yang dihasilkan akan terkesan lebih gelap atau redup. Tapi jika matahari bersinar sempurna maka Warna yang dihasilkan akan lebih terang atau “brightness”.

b. Mengunci warna / Fixasi :
Setelah kering, Kain yang sudah diberi warna pada layer pertama difixasi (dikunci) agar warnanya tidak luntur dengan mencelupkan pada larutan “waterglas”. Celupan tersebut ditiriskan dan didiamkan dalam satu malam untuk mendapatkan hasil fixasi yang sempurna. Dan Fixasi yang digunakan tidak selalu menggunakan “waterglass”, tergantung dari jenis bahan pewarna yang digunakan, Jika pewarnanya menggunakan remazol maka fixasinya menggunakan waterglass, jika menggunakan warna alam  maka fixaxinya menggunakan kapur atau injet, jika pewarna naptol menggunakan garam atau NaCl.

c. Waxing :
Proses selanjutnya setelah Fixaxi adalah waxing. Waxing yaitu proses menutupi warna pada satu layer sesuai dengan design yg diinginkan dengan lilin/malam/wax . Bisa menggunakan cap dan bisa juga menggunakan canting. Tergantung dari design yang diminta. Canting adalah sebuah alat untuk mentransformasi Lilin /malam/wax dari wajan ke atas permukaan kain. Sedang Cap adalah alat sederhana dari tembaga yang dibuat untuk memindahkan malam ke permukaan kain sebagai zat perintang warna sesuai design yang diinginkan. Dimensi cap biasanya 20×20 cm. Bisa lebih kecil dari itu namun jarang lebih besar dari itu. Karena dimensi wajan (grengseng) untuk menaruh malam hanya berukuran diameter 30cm. Lilin /malam/wax terbuat dari beberapa bahan bahan yang dimasak bersamaan. Seperti mikro,parafin,damar, resina colophonium, lemak hewan dengan resep dan metode khusus. Karena Lilin /malam/wax untuk batik cap dan untuk batik tulis berbeda kandungannya.

d. Bleaching :
Setelah proses waxing, maka Proses selanjutnya adalah bleaching. Yaitu membuat putih kembali warna pada layer pertama yang tidak tertutup Lilin /malam/wax. Dari sini kita bisa mengerti bahwa fungsi lilin adalah menjaga warna pada layer tersebut. Bleaching dilakukan untuk memudahkan pewarnaan kedua agar tidak terkontaminasi warna pada layer pertama. Contohnya, jika pada layer pertama berwarna kuning, dan pada layer ke dua kita akan mencelupkan warna biru, maka pada layer kedua akan muncul warna bukan biru namun menjadi hijau. Ini adalah teori intensitas warna. Maka dari itu area layer kedua kita bleaching dahulu, untuk menetralkan warna sehingga mudah untuk bereksplorasi pada warna di layer kedua. Dan sebaliknya kita tidak perlu melakukan proses bleaching untuk membuat warna pada layer kedua, namun bisa memakai teori intensitas warna dengan menumpuk warna layer pertama dan warna pada layer kedua.

Proses bleaching ini bersifat merusak kekuatan kain. Maka disarankan untuk tidak melakukan proses bleaching lebih dari 1 kali dalam 1 design.

Setelah proses bleaching, Kita mengulang lagi proses dari pertama yaitu pewarnaan untuk mendapatkan warna pada layer ke 2. Setelah proses pewarnaan jangan lupa untuk melakukan proses fixasi agar warna pada kain tidak luntur.  Untuk membuat warna pada layer ke 3 dan seterusnya  kita harus mengulangi lagi dari proses waxing, coloring dan fixasi. Karena 1 layer itu terdiri dari 3 proses itu. Batik tidak terbatas sampe beberapa layer. Namun idealnya batik hanya terdiri dari 3 sampai 4 layer saja.

e. Lorotan / Removing wax :   
Proses terakhir dari pokok pembuatan batik tulis dan batik cap adalah proses lorotan. Yaitu menghilangkan lilin yang menempel pada kain sehingga terbentuk design yang terdiri dari multi layer yang indah. Proses ini adalah dengan mencelupkan kain yang masih ada lilinnya kedalam air yang mendidih 100’ C. Lilin akan mencair dan mengambang diatas air panas tersebut.

Kelanjutan dari proses lorotan adalah finishing dan softening.  Pada proses ini pekerjaan yang dilakukan adalah mencuci kain batik dengan bersih dari residu obat pewarna dan residu lilin yang masih menempel pada kain agar konsumen mendapatkan batik yang siap pake dan tidak luntur pada pencucian pertama. Pada proses ini kani dicelupkan di air soda, air panas dan terakhir adalah larutan pelembut kain (softener).


Kain Batik tulis atau kain batik cap adalah hasil sebuah proses seni yang tidak bisa dinilai dengan menggunakan standart spesifikasi produk tertentu. Nilai seni yang terkandung didalam batik memuat ketidaksempurnaan,yang menjadikan batik itu menjadi digemari kalangan tertentu. Batik itu Ekslusif, Limited dan tidak pernah sama, menjadi point penting untuk anda yang ingin selalu tampil beda. Jika Berbicara sisi bisnis yang digabungkan dengan seni tidaklah mudah. Karena akan berkaitan dengan masyarakat umum, yang memandang batik adalah sebuah industri sama dengan industri sandang lainnya. Tentunya ini Sangat berbeda, Inilah batik Indonesia. Kita akan mencoba membuka persepsi anda tentang batik yang sebenarnya. Karena Batik tulis atau batik cap diproses secara manual dan hanya menggunakan alat bantu sederhana, tergantung oleh cuaca dan tenaga manusia dengan cita rasa seninya. Inilah batik tulis atau batik cap yang secara dasar yang harus dimengerti oleh kita. Bukan batik printing yang diproduksi dengan mesin atau alat bantu modern, karena itu bukan merupakan batik, tapi tekstil yang bercorak batik. Sudah menjadi tugas kita untuk menjaga dan melestarikannya.

sumber : Batikpriatampan Solo.