Tampilkan postingan dengan label kranji bekasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kranji bekasi. Tampilkan semua postingan

Info Batik Bekasi : Gambar Motif Batik Monumen Kali Bekasi

Rabu, 20 Februari 2013

Info Bekasi, Monumen Kali Bekasi (Aspek Kesejarahan Bekasi) dapat dijadikan gambar motif batik Bekasi.
Kisah heroik perjuangan rakyat Bekasi dalam revolusi perang kemerdekaan, juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman Indonesia untuk menuangkan kreasinya, antara lain muncul dalam puisi Krawang-Bekasi karya Chairil Anwar dan dalam dua buku karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Kranji-Bekasi Jatuh (1947) serta Di Tepi Kali Bekasi (1951). Karya-karya tersebut lahir pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia.
Monumen Kali Bekasi
Monumen Kali Bekasi
Monumen Kali Bekasi, terletak di jalan Djuanda tak jauh dari stasiun Bekasi yang megah kokoh berdiri tepat di pinggir jembatan kali bekasi penanda bahwa tempat tersebut ada peristiwa bersejarah pada 19 Oktober 1945.

Insiden Kali Bekasi, adalah peristiwa yang menggambarkan kepatriotan rakyat Bekasi. 19 Oktober 1945, meluncur kereta yang membawa tawanan Jepang menuju Ciater (dipulangkan melalui lapangan udara Kalijati). namun, pejuang Cikampek memerintahkan kembali ke Jakarta. pejuang Bekasi sudah menunggu, di Stasiun Bekasi.

Komandan Tentara Keamanan Rakyat Jatinegara, Sambas Atmadinata, menginformasikan kepada Zakaria, Komandan TKR di markas Bekasi (saat ini menjadi gedung PMI Kota Bekasi) bahwa akan ada serombongan pasukan Jepang berjumlah 90 orang melintas Bekasi mengunakan kereta api menuju Bandar Udara Kali Jati Subang. Zakaria memerintahkan Kepala Stasiun Bekasi (tidak terlacak namanya) untuk memindahkan jalur perlintasan kereta dari jalur dua ke jalur satu yang merupakan jalur buntu. Akibatnya, kereta api yang membawa pasukan Jepang berhenti tepat di tepi Kali Bekasi.

Saat kereta di geledah di temukan banyak senjata api, para pejuang marah walaupun awak kereta menghadang dan memperlihatkan surat perintah jalan dari Menteri Subardjo dan ditandatangani Bung Karno, rakyat Bekasi tetap menggelandang tawanan ke Kali Bekasi

Tak mau ambil risiko, selepas maghrib Zakaria melepaskan tembakan ke arah komandan Jepang tersebut, disusul kemudian oleh suara-suara tembakan lain, perang pun pecah. Pasukan Jepang berhamburan keluar dari tiga gerbong terdepan mencoba mengambil senjata yang disimpan di gerbong belakang. Posisi pasukan Jepang yang tanpa senjata membuat mereka kalang kabut, beberapa di antara mereka bahkan sempat melarikan diri ke arah Teluk Pucung. Namun, dalam sekejap 90 orang tentara Jepang berhasil ditumpas, Kali bekasi yang jernih memerah darah. Kejadian ini, membuat pihak Jepang marah besar karena dianggap menyalahi perjanjian damai antara pihak Indonesia dan Jepang. Soekanto dan Laksaman Meida, pihak Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada Jepang.

Monumen Kali Bekasi ini berdasarkan informasi yang kami terima di bangun atas kerjasama Pemerintah Jepang dan Pemda Kota Bekasi untuk mengenang para prajurit Jepang yang gugur di lintasan kereta api dekat Kali Bekasi sebagai simbol perdamaian dan cinta kasih. Setiap tahunnya di Tugu Kali bekasi selalu di adakan upacara tabur bunga oleh warna negara Jepang yang kini tinggal di Bekasi dan sekitarnya.