10 BESAR PEMENANG LOMBA DESAIN Motif BATIK KABUPATEN BEKASI 2015

Sabtu, 23 Mei 2015

BATIK KABUPATEN BEKASI

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi mengadakan LOMBA DESAIN MOTIF BATIK "KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015" bagi masyarakat umum perorangan/perwakilan lembaga dan instansidalam rangka menyambut HUT Kabupaten Bekasi yang ke-65 Tahun 2015.

Berikut  hasil LOMBA DESAIN MOTIF BATIK "KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 :


Peringkat Pertama :
Agam Wijaya Saputra
Tema desain batik : Penghuni Air Tawar yang Berkualitas

Peringkat Kedua :
Wartono
Tema desain batik : Motif Batik Golok Tradisional dari Pesisir Bekasi

Peringkat Ketiga :
Joko Sunarto
Tema desain batik : Pesona Bekasi

Peringkat Keempat : (Alhamdulillah)
Tema desain batik : Muara Gembong Lestari
Filosofi Motif Batik Kabupaten Bekasi : Melestarikan Keanekaragaman Hayati Muara Gembong Bekasi (terutama hutan Bakau Muara gembong Bekasi)

Keringkat Kelima :
Anna Fauziah
Tema desain batik : Batik Ceplok Kembang Goyang

Peringkat Keenam :
Anjar Hermansyah
Tema desain batik : Gabus Sasi

Peringkat Ketujuh :
Kuswoyo
Tema desain batik : Bekasi Berbudaya

Peringkat Kedelapan :
Hendi Mulyadi
Tema desain batik : Batik Patriot

Peringkat Kesembilan :
Qurnila Harmas
Tema desain batik : Sebaran Kecapi Kembang

Peringkat Kesepuluh :
Farhan Fahrul Ulum
Tema desain batik : Pesona Topeng Bekasi 

Selamat kepada para pemenang LOMBA DESAIN Motif BATIK KABUPATEN BEKASI 2015


Sumber Berita: 
http://www.bekasikab.go.id/berita-lomba-desain-motif-batik-kabupaten-bekasi-tahun-2015.html
http://disparbudpora.bekasikab.go.id/berita-10-besar-pemenang-lomba-besain-batik-2015-kabupaten-bekasi.html
http://antenatv-rakitan.blogspot.com/2015/05/10-besar-pemenang-lomba-desain-batik.html

Pemberian Hadiah dan Peragaan Busana Batik Kabupaten Bekasi 2015

Kamis, 21 Mei 2015

Penulis juara 4 Lomba Desain motif batik Kabupaten Bekasi 2015
Penulis juara 4 Lomba Desain Motif batik Kabupaten Bekasi 2015, Hadiah diserahkan oleh Ibu Lina Kepala Promosi Pariwisata Disparbudpora Kabupaten Bekasi di Cikarang Pusat.


Batik Kabupaten Bekasi

Batik Kabupaten Bekasi

Batik Kabupaten Bekasi

Batik Kabupaten Bekasi
Peragaan busana batik yang didesain oleh para pemenang lomba desain motif batik Kabupaten Bekasi 2015 dipamerkan tepat setelah upacara hari kebangkitan nasional pada 20 Mei 2015. Terdapat tiga tema dari pemenang tiga besar, yaitu tema desain motif batik Penghuni Air Tawar yang Berkualitas oleh Agam Wijaya Saputra, tema desain batik Motif Batik Golok Tradisional dari Pesisir Bekasi oleh Wartono, dan tema desain batik Pesona Bekasi oleh Joko Sunarto. Batik tersebut diperagakan oleh para abang mpok Kabupaten Bekasi. Penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba desain motif batik Kabupaten Bekasi 2015 diserahkan langsung oleh wakil bupati kabupaten bekasi, Bapak Rohim Mintareja, S.Sos di Plaza Pemda Pemerintah Kabupaten Bekasi. 
Batik Kabupaten Bekasi


Dan juga berbagai voucher dibagikan kepada para pemenang lomba sebagai dukungan para pelaku usaha kepariwisataan di Kabupaten Bekasi.
 
 Dalam Kesempatan lomba Desain motif Batik kabupaten Bekasi tahun 2015, Alhamdulillah penulis menjadi juara ke-4 dengan Judul motif Batik Kabupaten Bekasi "Muara Gembong", maksud dan tujuan penulis mendesain Batik Kabupaten Bekasi dengan Motif Muara Gembong adalah sebagai upaya pengingat untuk kelestarian Hutan bakau Muara gembong, kelestarian satwa-satwa endemik di Muara gembong kabupaten bekasi seperti lutung, burung bangau, kepiting dan lain-lain. Dengan kelestarian itu diharapkan dapat juga mengangkat potensi Muara Gembong sebagai salah satu tujuan wisata andalan Kabupaten Bekasi.
 

https://disparbudpora.bekasikab.go.id/berita-pemberian-hadiah-dan-peragaan-busana-batik-.html

https://disparbudpora.bekasikab.go.id/album-89-penyerahan-hadiah-lomba-desain-batik-2015.html

Cara Membuat Batik Tulis dan Batik Cap Yang Berkualitas

Senin, 06 April 2015

Cara Membuat Batik Tulis dan Batik Cap Yang Berkualitas. Mari kita mencoba mengenal proses pembuatan batik tulis dan batik cap dari awal. Hal pertama yang harus kita diperhatikan adalah pemilihan bahan kain. Untuk bisa dilakukan proses  pewarnaan, bahan kain harus terbuat dari material yang berasal dari alam. Seperti katun, rayon dan sutra. Kain Polyster tidak bisa di celup warna karena berasal dari bahan sintetis. Sedang kain Dobby adalah pengembangan dari kain katun yang ditenun dengan membuat motif timbul pada serat kain.

Kualitas bahan kain sendiri sangat beragam. Untuk pemilihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan. Untuk kebutuhan sehari hari, cukup dengan menggunakan kain katun dan rayon. Sedang untuk kalangan tertentu dan sangat menjunjung nilai “prestige”, tentunya akan memilih katun sebagai busana mereka.

Proses Pewarnaan.

a. Pewarnaan/ coloring :
Jika warna layer pertama menggunakan warna asli dari kain, maka proses yang pertama dilakukan adalah waxing menggunakan cap atau canting (proses menutupi warna pada satu layer sesuai dengan design yg diinginkan dengan menggunakan lilin/malam/wax).

Namun jika layer pertama adalah warna bukan warna asli kain maka yang dilakukan adalah mencelupkan warna layer pertama pada kain. Tekhnik yang dilakukan juga tergantung dari permintaan design. Ada yang hanya dicelup satu warna, ada juga yang di”kenyuk” 2 warna sampai 4 warna pada layer pertama. Istilah “Dikenyuk” adalah proses memberi  warna dengan spon yang dicelupkan ke pewarna lalu ditempelkan pada kain. Setelah diberi pewarnaan layer pertama dengan tehknik sesuai design yang diminta, maka kain dijemur sampai kering. Pada proses penjemuran ini banyak bergantung pada sinar matahari. Jika matahari tidak memancarkan sinar yang sempurna, maka warna yang dihasilkan akan terkesan lebih gelap atau redup. Tapi jika matahari bersinar sempurna maka Warna yang dihasilkan akan lebih terang atau “brightness”.

b. Mengunci warna / Fixasi :
Setelah kering, Kain yang sudah diberi warna pada layer pertama difixasi (dikunci) agar warnanya tidak luntur dengan mencelupkan pada larutan “waterglas”. Celupan tersebut ditiriskan dan didiamkan dalam satu malam untuk mendapatkan hasil fixasi yang sempurna. Dan Fixasi yang digunakan tidak selalu menggunakan “waterglass”, tergantung dari jenis bahan pewarna yang digunakan, Jika pewarnanya menggunakan remazol maka fixasinya menggunakan waterglass, jika menggunakan warna alam  maka fixaxinya menggunakan kapur atau injet, jika pewarna naptol menggunakan garam atau NaCl.

c. Waxing :
Proses selanjutnya setelah Fixaxi adalah waxing. Waxing yaitu proses menutupi warna pada satu layer sesuai dengan design yg diinginkan dengan lilin/malam/wax . Bisa menggunakan cap dan bisa juga menggunakan canting. Tergantung dari design yang diminta. Canting adalah sebuah alat untuk mentransformasi Lilin /malam/wax dari wajan ke atas permukaan kain. Sedang Cap adalah alat sederhana dari tembaga yang dibuat untuk memindahkan malam ke permukaan kain sebagai zat perintang warna sesuai design yang diinginkan. Dimensi cap biasanya 20×20 cm. Bisa lebih kecil dari itu namun jarang lebih besar dari itu. Karena dimensi wajan (grengseng) untuk menaruh malam hanya berukuran diameter 30cm. Lilin /malam/wax terbuat dari beberapa bahan bahan yang dimasak bersamaan. Seperti mikro,parafin,damar, resina colophonium, lemak hewan dengan resep dan metode khusus. Karena Lilin /malam/wax untuk batik cap dan untuk batik tulis berbeda kandungannya.

d. Bleaching :
Setelah proses waxing, maka Proses selanjutnya adalah bleaching. Yaitu membuat putih kembali warna pada layer pertama yang tidak tertutup Lilin /malam/wax. Dari sini kita bisa mengerti bahwa fungsi lilin adalah menjaga warna pada layer tersebut. Bleaching dilakukan untuk memudahkan pewarnaan kedua agar tidak terkontaminasi warna pada layer pertama. Contohnya, jika pada layer pertama berwarna kuning, dan pada layer ke dua kita akan mencelupkan warna biru, maka pada layer kedua akan muncul warna bukan biru namun menjadi hijau. Ini adalah teori intensitas warna. Maka dari itu area layer kedua kita bleaching dahulu, untuk menetralkan warna sehingga mudah untuk bereksplorasi pada warna di layer kedua. Dan sebaliknya kita tidak perlu melakukan proses bleaching untuk membuat warna pada layer kedua, namun bisa memakai teori intensitas warna dengan menumpuk warna layer pertama dan warna pada layer kedua.

Proses bleaching ini bersifat merusak kekuatan kain. Maka disarankan untuk tidak melakukan proses bleaching lebih dari 1 kali dalam 1 design.

Setelah proses bleaching, Kita mengulang lagi proses dari pertama yaitu pewarnaan untuk mendapatkan warna pada layer ke 2. Setelah proses pewarnaan jangan lupa untuk melakukan proses fixasi agar warna pada kain tidak luntur.  Untuk membuat warna pada layer ke 3 dan seterusnya  kita harus mengulangi lagi dari proses waxing, coloring dan fixasi. Karena 1 layer itu terdiri dari 3 proses itu. Batik tidak terbatas sampe beberapa layer. Namun idealnya batik hanya terdiri dari 3 sampai 4 layer saja.

e. Lorotan / Removing wax :   
Proses terakhir dari pokok pembuatan batik tulis dan batik cap adalah proses lorotan. Yaitu menghilangkan lilin yang menempel pada kain sehingga terbentuk design yang terdiri dari multi layer yang indah. Proses ini adalah dengan mencelupkan kain yang masih ada lilinnya kedalam air yang mendidih 100’ C. Lilin akan mencair dan mengambang diatas air panas tersebut.

Kelanjutan dari proses lorotan adalah finishing dan softening.  Pada proses ini pekerjaan yang dilakukan adalah mencuci kain batik dengan bersih dari residu obat pewarna dan residu lilin yang masih menempel pada kain agar konsumen mendapatkan batik yang siap pake dan tidak luntur pada pencucian pertama. Pada proses ini kani dicelupkan di air soda, air panas dan terakhir adalah larutan pelembut kain (softener).


Kain Batik tulis atau kain batik cap adalah hasil sebuah proses seni yang tidak bisa dinilai dengan menggunakan standart spesifikasi produk tertentu. Nilai seni yang terkandung didalam batik memuat ketidaksempurnaan,yang menjadikan batik itu menjadi digemari kalangan tertentu. Batik itu Ekslusif, Limited dan tidak pernah sama, menjadi point penting untuk anda yang ingin selalu tampil beda. Jika Berbicara sisi bisnis yang digabungkan dengan seni tidaklah mudah. Karena akan berkaitan dengan masyarakat umum, yang memandang batik adalah sebuah industri sama dengan industri sandang lainnya. Tentunya ini Sangat berbeda, Inilah batik Indonesia. Kita akan mencoba membuka persepsi anda tentang batik yang sebenarnya. Karena Batik tulis atau batik cap diproses secara manual dan hanya menggunakan alat bantu sederhana, tergantung oleh cuaca dan tenaga manusia dengan cita rasa seninya. Inilah batik tulis atau batik cap yang secara dasar yang harus dimengerti oleh kita. Bukan batik printing yang diproduksi dengan mesin atau alat bantu modern, karena itu bukan merupakan batik, tapi tekstil yang bercorak batik. Sudah menjadi tugas kita untuk menjaga dan melestarikannya.

sumber : Batikpriatampan Solo. 

Lestarikan Batik Indonesia

Rabu, 07 Januari 2015

Lestarikan Batik Indonesia. Batik adalah sebuah proses pencelupan warna pada kain dengan menggunakan lilin/malam/wax sebagai zat perintang warna untuk mendapatkan motif yang diinginkan. Sehingga bisa dipahami bahwa batik itu adalah sebuah proses, bukan sebuah motif. 

Batik Indonesia secara resmi diakui oleh UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009. 

Dalam kesempatan ini, kita sedang membicarakan proses pembuatan batik bukan eksplorasi design dari motif-motif atau ornamen batik tersebut. Jadi yang perlu kita lestarikan adalah batik yang memiliki arti yang sesungguhnya. Batik yang benar benar diproses melalui proses batik yang kita pahami diatas. Batik tulis dan batik cap termasuk dalam proses pewarnaan pada kain tekstil yang menggunakan lilin (malam/wax) yang patut kita lestarikan. 

Dan paradigma yang berkembang dimasyarakat sekarang, tentang batik printing menurut kami itu adalah aplikasi motif tradisional pada tekstil dengan proses sablon/cetak/printing. Pemahaman pelestarian batik disini adalah dengan mengenal, mengetahui, dan menggunakan. 

Bangkitnya euphoria batik dalam negeri maupun di pasar manca negara yang fantastis tidak menjadikan kita berpangku tangan seolah olah sudah ada pihak yang bertanggung jawab melestarikan batik Indonesia. Sebagai warga negara yang bangga akan budaya Indonesia terutama batik,  sudah menjadi kewajiban kita untuk mengajak rekan rekan sebangsa dan setanah air untuk ikut selalu melestarikan budaya Indonesia khususnya Batik Indonesia. 

sumber : Batikpriatampan Solo. 

Tim Kreatif Batik Kota Bekasi

Rabu, 08 Oktober 2014

Tim Kreatif Batik Kota Bekasi Mendapat penghargaan dari Walikota Bekasi

Kami merupakan TIM KREATIF MOTIF BATIK KOTA BEKASI, yang bisa dikatakan sebagai Perintis Motif Batik Bekasi sekaligus Pencipta Ide Awal (Kreator awal) Desain Motif Batik Bekasi berdasar Pakem Motif Batik Bekasi yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (DISPORBUDPAR) Kota Bekasi.


Kami, Tim Kreatif Motif Batik Kota Bekasi, bangga bisa memulainya dengan baik, kami senang dapat merintisnya  dengan kebanggaan dan kamipun terus mengembangkan desain Motif Batik Bekasi dengan ketulusan serta keyakinan kepada Sang Pencipta.
Karena inilah sumbangsih yang kami persembahkan sebagai warga Kota Bekasi untuk Kota Bekasi yang kami cintai.
Ibarat peribahasa, "Dimana Bumi kami dipijak, disanalah langit kami junjung tinggi".

Kami merasa elegan jika karya kami untuk desain Motif Batik Bekasi disenangi, diapresiasi dan dihargai. 

Memang butuh waktu, tenaga dan pemikiran ketika mencipta IDE AWAL desain Motif Batik Bekasi berdasar Pakem dari Disporbudpar Kota Bekasi. 

Senang rasanya ketika IDE AWAL tersebut dapat dituangkan dalam bentuk desain Motif Batik Bekasi. 

Rasa lelah dan penat  telah terobati ketika melihat hasil jadi dari desain Motif Batik Bekasi yang kami ciptakan.

Memang, lebih sulit mencipta IDE AWAL daripada memodifikasi IDE AWAL yang sudah terbentuk. 
Kalau tidak ada Ide Awal Desain Motif Batik Bekasi, mustahil dan tidak mungkin akan ada modifikasi desain Motif Batik Bekasi. 

Jadi tanpa mengurangi rasa hormat, mengapresiasi, menghormati dan menghargai Ide Awal sebuah karya seni desain Motif Batik Bekasi, adalah sebuah Nilai Kebesaran jiwa.

Semoga kedepannya, kami berharap desain Motif Batik Bekasi dapat dikenal, diterima, diapresiasi, disenangi dan dihargai oleh Masyarakat Kota Bekasi sendiri pada khususnya dan pecinta Batik Indonesia pada umumnya. 

Sehingga harapan kami desain Motif Batik Bekasi dapat menambah khasanah perbendaharaan Batik Nusantara.


*Eddy S (pencipta ide awal Motif Batik Bekasi : Tugu/Monumen bersejarah Bekasi, Enthog/Bebek, Pohon Bambu, dll)

*Indah Soenoko (Pencipta Ide awal Motif Batik Bekasi : Burung Mandar, Buaya, Penari Topeng Bekasi, dll)

*Yossi (Pencipta Ide awal Motif Batik Bekasi : ikan Gabus, dll)

*Ridwan Marhid (Pencipta Ide Awal Motif Batik Bekasi : Rumah Adat Bekasi, dll)

*Andi Sopandi (Perumus Pakem Motif Batik Bekasi)

Baju Batik Motif Bekasi Bpk Ahmad Syaikhu Wakil Walikota Bekasi

Terima kasih kepada Bapak Ahmad Syaikhu Wakil Walikota Bekasi (Baju Batik Hijau yang sedang menggendong robot) yang telah memakai Baju Batik Motif Bekasi Desain Edy S (Juara 3 Lomba Motif Batik Bekasi 2012)  pada Acara Kontes Robotik Bekasi 16 Oktober 2014