Kembangkan Motif Batik Khas Kota Bekasi Dengan Ikhlas!

Selasa, 12 September 2017


Batik Khas Kota Bekasi


Setiap kecamatan di Kota Bekasi dicanangkan memiliki sentra batik khas Kota Bekasi. Hal ini untuk mendorong kebangkitan batik khas Kota Bekasi.
Demikian disampaikan Walikota Bekasi H Rahmat Effendi saat pencanangan Kota Batik di Jatibening. “Setiap kecamatan dicari sentra batik sehingga bisa mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) juga,” katanya.

Namun, katanya, dia mengingatkan agar pejabat bukan hanya terpaku kepada ceremonial semata. Namun, harus benar-benar dilaksanakan di lapangan . “Saya sebenarnya kurang sreg kalau acara seremonial begini. Lebih baik dilaksanakan yang lebih aplikatif yang langsung ke masyarakat,” katanya.

Pepen menyebutkan agar bawahannya mengubah pola pikir dalam sebuah kegiatan yang dibiayai APBD. Kalau saja mainset itu masih berorientasi anggaran maka akan tidak baik. “Tetapi, mainset itu harus berorientasi kepada pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Disebutkan, misalnya pelaksanaan pengembangan batik lokal khas kota Bekasi ini, harus pula disiapkan kelanjutannya. Misalnya bagaimana nanti pengembangannya, apa perlu disiapkan pola tertentu sehingga perajin batik lokal ini bisa lebih bagus dan bersaing.
“Kalau membuatnya masih di luar daerah Bekasi, ya sama saja,” katanya. “Kita tidak mau yang begini.”

Pepen menyebutkan potensi pemasaran di PNS saja, bisa mencapai 18000 pegawai. Jika ini dimanfaatkan, maka akan bisa mendorong potensi daerah berupa batik kota bekasi ini. “Tapi, harus produk yang bisa bersaing,” katanya.

Encu Hermana, Kepala Dinas Kepemudaan dan Pariwisata Kota Bekasi, mengatakan kegiatan pencanagan kota Batik ini juga ditandai dengan pameran pembuatan batik oleh pelaku usaha batik di Kota Bekasi. “Diharapkan,  ke depan bisa lebih baik,” katanya. 

http://poskotanews.com/2016/07/15/kembangkan-batik-khas-kota-bekasi-tidak-sekadar-cerimonial/

Batik Bekasi Memang Keren?

Batik Bekasi


Walaupun digarap dengan alat tradisional, banyak orang yang sependapat bahwa batik tak akan lekang oleh masa dan mode. Begitu juga dengan Batik Bekasi.


Pada tahun 1860, Batik Tarawang atau dikenal juga sebagai Batik Tarum, telah di produksi oleh Vincen Hegen, istri pelukis Raden Saleh. Kemudian tahun 1931, Pal Mooyen, seorang warga Belanda yang tinggal di Bandung, yang mengoleksi Batik Terawang Tarum, pernah memamerkan koleksi pribadinya pada sebuah pameran  Negara Hindia Belanda.

Batik Bekasi pernah tercatat ada masa kolonial. Batik tersebut dikenal dengan sebutan Batik Tarawang, dan pernah diikut sertakan dalam pameran Batik Jawa, yang diadakan pada tahun 1892 di Amsterdam, Belanda. Batik tersebut di buat oleh keluarga Tan-Tjeng Kwat.

Sejak tahun 2013, Batik Bekasi mulai bangkit lagi. Hal ini ditandai dengan launching pertama Batik Bekasi oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi pada 4 Juni 2013 di mal Bekasi Square, yang juga memperkenalkan para Tim Kreatif  Batik Kota Bekasi.

Kemudian diperkuat dengan peluncuran 12 pakem Batik Bekasi pada HUT Kota Bekasi ke 17, 10 Maret 2014 lalu, oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi. Ke 12 pakem tersebut terbagi dalam 5 kategori. Flora, dintaranya Bambu, Buah Kecapi, Bunga Melati dan Teratai. Fauna, diantaranya Ikan Gabus, Lele, Ikan Sepat dan Ikan Betik. Sejarah, diantaranya Gedung Juang Tambun, Kali Bekasi, Monumen Perjuangan dan Bambu Runcing. Budaya, diantaranya Tari Topeng, Legenda Rawa Tembaga dan yang terakhir yaitu Permainan anak, seperti Benteng serta Tanidor, dan Batik Terang warna Hijau Lumut, Hijau Daun dan Merah Tanah.

Sebagian besar batik yang dibuat adalah batik tulis. Proses pembuatan Batik Bekasi juga tak berbeda dengan daerah lain. Mulai dari membuat pola pada kain Mori dengan menempelkan lilin batik menggunakan canting, Nembok atau menutup bagian pola, Medel yaitu mencelup mori yang sudah diberi lilin batik ke dalam warna biru, Ngerok dan Nggirah atau menghilangkan lilin, serta Mbironi yaitu menutup bagian yang tetap berwarna biru. Proses tersebut akan diakhiri dengan Nyoga, yaitu mencelup mori ke dalam larutan soga. Dan Nglorod yaitu menghilangkan lilin batik dengan air mendidih.

Memang tidaklah mudah membudayakan masyarakat Kota Bekasi memakai Batik yang menjadi ciri khas kota ini. Sejak Batik Bekasi kembali di perkenalkan, masyarakat Kota Bekasi masih dan hanya menjadikan Batik Bekasi sebagai koleksi saja, atau hanya menggunakannya saat tertentu, seperti pernikahan, atau acara resmi lainnya. Jarang dipergunakan untuk sandang sehari-hari, baik untuk bekerja atau beraktivitas lainnya. Peran Pemerintah Kota Bekasi diharaapkan harus aktif untuk memperkenalkan dan menumbuhkan rasa mencintai Batik asli Kota Bekasi, kepada masyarakatnya yang heterogen ini.

Sementara Andi Sopandi, Sejarawan Budaya Kota Bekasi, mengatakan Batik Bekasi kalah bersaing dengan jenis Batik dari kota lain di Indonesia. Penyebabnya adalah pengrajin batik asli masih minim jumlahnya. “Saat ini keberadaan batik asli Kota Bekasi boleh dikatakan berada dalam posisi seperti mati suri. Selain belum banyaknya yang mengetahui Batik asli Bekasi, di sisi lain masyarakat Kota Bekasi lebih menyukai Batik daerah lain, dari pada batik daerahnya sendiri,” jelas Andi.

Sudah seharusnya Masyarakat Bekasi berbangga dengan warisan dan kekayaan Bangsa yang dimilikinya. Batik bukanlah sekadar memenuhi kebutuhan sandang, didalamnya ada karakter dan identitas kita sebagai Bangsa. Masih perlu kerja keras untuk membuat Batik Bekasi mewarnai Kota Ini.

http://fokus.co.id/news/2016/04/batik-keren-bekasi/

Batik Bekasi Memang Norak Kah?

Rabu, 12 Juli 2017

batik bekasi


Sekarang Bekasi sudah punya batik sendiri lho…namanya Batik Norak atau Batik Nora. Kok namanya unik pakai norak lagi….ga pa pa yang penting norak asal nyohor…..ha ha ha.. ga ding, ga boleh nyohor nanti dikata sombong…. 

Mengapa dinamakan Batik Norak, karena erat kaitannya dengan uniknya budaya masyarakat Bekasi jaman dulu, yang norak cara berpakaiannya dan norak cara ngomongnya. 

Jaman dulu orang Bekasi ketika lebaran, dan saling silaturahmi berkunjung pada sanak family, memakai pakaian yang warnanya ngejreng, jadi kelihatan unik, apalagi saat itu Bekasi masih banyak persawahan, orang-orang pada jalan beriringan di pematang sawah pakai baju baru lebaran dengan warna baju yang ngejreng dan berwarna-warni. 

Terus cara ngomongnya orang Bekasi juga unik,  karena mempunyai kosa kata tersendiri yang disebut dengan Bahasa Bekasi,  yang berbeda dengan kosa kata Bahasa Betawi pada umumnya.

Jadi kata Norak berkonotasi dengan kata Unik dalam artian yang lebih luas. Karena noraknya maka jadi unik dan tentunya berbeda dengan yang lain. Ingat…Norak bukan berarti kampungan lho. Catet itu, supaya tidak salah persepsi atau salah pengertian, karena norak adalah unik. Itulah khasnya Bekasi dan uniknya Bekasi. I love it all.

Dan untuk membedakan batik Bekasi dengan batik lainnya di Indonesia, maka Eddy Suwantoro mempopulerkan istilah Batik Bekasi dengan nama Batik Norak, sesuai dengan nama brands batik yang diusung oleh Eddy Suwantoro. 

Hal ini dimaksudkan untuk lebih mengenalkan ini lho Batik Norak khas Bekasi. Memang membutuhkan waktu dan perjalanan panjang untuk lebih mempopulerkan istilah Batik Norak khas Bekasi, tetapi setidaknya ajang Plimbi Video Contest 2016, menjadi sarana untuk memperkenalkan Batik Norak Khas Bekasi kepada khalayak luas di seluruh Indonesia. 

Apalagi proses pembuatan Batik Norak Khas Bekasi sangat unik, karena menggunakan barang-barang bekas seperti kaleng bekas (biscuit dan susu) serta plat aluminium bekas, sebagai bahan pembuatan Canting Cap yang unik Khas Batik Norak Bekasi, yang digunakan dalam proses cap pada kain dengan lilin batik, yang proses pembuatannya dapat Anda saksikan pada video berikut:

 

Semoga info ini berguna,  semoga istilah Batik Norak Khas Bekasi makin popular dan yang paling penting produksi Batik Norak Khas Bekasi (batik tulis maupun batik cap) makin ramai.

http://www.plimbi.com/news/165609/cara-membuat-batik-norak-khas-bekasi-plimbidotcom


Apa kabar Rintisan Kampung Batik Bekasi di Jatibening?

Senin, 12 Juni 2017

Rintisan Kampung Batik Bekasi di Jatibening?

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat menetapkan RW 2 Perumahan Jatibening Estate, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, sebagai Kampung Batik, Kamis (14/7). Penetapan ini diharap mendorong penggarapan batik Bekasi ke arah lebih serius lagi.

"Kehadiran Kampung Batik ini diharapkan bisa menjadi wadah para pengrajin batik untuk bersinergi satu sama lain juga dengan pihak lain," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Kamis (14/7).

Rahmat mengatakan, keterbatasan kemampuan distribusi para pengrajin batik dalam memasarkan barang-barang produksinya kerap menjadi kendala bagi para pengusaha tersebut. Menurut dia, pangsa pasar yang bisa digarap oleh para pengusaha batik sangatlah luas.

"Keberadaan 18 ribu Aparatur Sipil Negara yang bertugas di lingkup pemerintah Kota Bekasi merupakan salah satu pangsa pasar menjanjikan untuk digarap serius," katanya.

Belum lagi ditambah para siswa sekolah negeri, sejak jenjang SD hingga SMA/SMK di 12 kecamatan setempat yang juga membutuhkan produk batik untuk pakaian sehari-hari.

"Kalau negerinya saja pakai batik Bekasi, sekolah-sekolah swasta juga pasti akan ikut mewajibkan siswanya menggunakan batik yang sama pula. Terbayang besarnya pasar yang bisa digarap serius oleh para pengrajin batik," katanya.

Menurutnya, batik Bekasi dibanderol dengan harga relatif murah karena diproduksi di Bekasi, tapi tanpa mengesampingkan kualitas, model, dan variasinya. "Dengan hadirnya kampung batik ini, mudah-mudahan saja pasar yang menjanjikan itu bisa digarap serius, sehingga produk-produk yang dihasilkan pengrajin jelas alur distribusinya," katanya.

Selain pendirian kampung batik, bentuk lain dukungan Pemkot Bekasi terhadap para pengrajin batik ditunjukkan dengan pengalokasian anggaran sebesar Rp10 miliar untuk suntikan modal bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah pada tahun 2017.

"Kami menyadari, keterbatasan modal juga kerap menjadi kendala keberlangsungan usaha para pelaku UMKM, termasuk pengrajin batik. Mudah-mudahan saja, stimulan modal yang disiapkan pemerintah bisa membantu," katanya.

Koordinator rintisan kampung batik Kota Bekasi Khaerinah mengatakan, pihaknya akan mendorong kampung batik sebagai edukasi kampung budaya.

Ia menjelaskan dari pencanangan, ia akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan Camat dalam membangun kampung budaya.

"Memang tidak mudah. Tapi ini harus kerjasama semua unsur baik Disporbudpar, Camat maupun Lurah. Sehingga secara bertahap ke depan akan terealisasi," kata Rina kepada Dakta disela - sela persiapan acara, Kamis (14/7).

Rina yang juga Kasie Kelembagaan Pengembangan dan Kerjasama Bid. Pemuda Disporbudpar Kota Bekasi itu, menambahkan permasalahan pemasaran juga selama ini menjadi perhatian serius dalam pengembangan batik khas Kota Bekasi kepada masyarakat.

"Kita akan bekerjasama dengan pengelola pusat perbelanjaan, agar dapat memfasilitasi displaynya. Ini tidak lain baru rintisannya, yang merupakan tugas Diklatpim ke 4 angkatan 1. Progresnya ini, dengan pencanangan rintisan kampung batik," papar Rina.

Sejauh ini di Kota Bekasi, terdapat 12 motif batik khas Bekasi seperti; bambu, ikan lele, ikan gabus dan tugu sejarah. Turut hadir pada kesempatan itu, Walikota Bekasi Rahmat Effendi.

http://www.dakta.com/news/5399/kampung-batik-diharapkan-ada-di-12-kecamatan-kota-bekasi
  
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/07/14/oab581284-jatibening-ditetapkan-jadi-kampung-batik-bekasi

Batik Bekasi Memiliki Keunikan?

Batik Bekasi


Batik Bekasi memiliki keunikan dari sisi coraknya yang identik dengan flora dan fauna yang ada pada ekosistem rawa seperti bambu, ikan gabus, teratai dan lainnya. 
 
Batik khas Bekasi masih membutuhkan proses panjang untuk dikenal masyarakat luas. Apalagi, tak banyak orang tahu kalau Bekasi memiliki motif batik.
 
Perancang Busana Senior Musa Widyatmodjo mengakui sejak Batik Bekasi diproklamirkan oleh pemerintah setempat pada 2013 lalu, hingga saat ini masih banyak masyarakat Bekasi yang asing dengan produk tersebut.
"Saya pun belum tahu kalau Bekasi sebenarnya sudah punya batik," katanya.

Selain masyarakat Bekasi sendiri, pemerintah daerah juga harus berperan aktif mengenalkan adanya Batik Bekasi.
Kehadiran media massa merupakan cara efektif bagi para produsen maupun pemerintah daerah dalam mempromosikan batiknya.
Batik Bekasi memiliki keunikan dari sisi coraknya yang identik dengan flora dan fauna yang ada pada ekosistem rawa seperti bambu, ikan gabus, teratai dan lainnya.

http://www.jaringnews.com/seleb/umum/75673/Tuh-Ada-Kan-Motif-Batik-Khas-Bekasi