JUAL SETELAN KEBAYA ENCIM BEKASI BETAWI - ROK - SELENDANG
Cara Membuat Batik Tulis dan Batik Cap Yang Berkualitas. Mari kita mencoba mengenal proses pembuatan batik tulis dan
batik cap dari awal. Hal pertama yang harus kita diperhatikan adalah pemilihan
bahan kain.
JUAL BAJU BATIK BEKASI BETAWI PRIA LENGAN PANJANG
https://shope.ee/2q895LZTeK
Untuk bisa dilakukan proses pewarnaan, bahan kain harus
terbuat dari material yang berasal dari alam. Seperti katun, rayon dan sutra.
Kain
Polyster tidak bisa di celup warna karena berasal dari bahan sintetis.
Jual Batik Betawi Khas Harga Termurah
https://khasbatik.blogspot.com/2024/04/jual-batik-betawi-khas.html
Sedang kain
Dobby adalah pengembangan dari kain katun yang ditenun dengan membuat motif
timbul pada serat kain.
Kualitas bahan kain sendiri sangat beragam. Untuk
pemilihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan.
Untuk kebutuhan
sehari hari, cukup dengan menggunakan kain katun dan rayon. Sedang untuk
kalangan tertentu dan sangat menjunjung nilai “prestige”, tentunya akan memilih
katun sebagai busana mereka.
Proses Pewarnaan.
a. Pewarnaan/ coloring :
Jika warna layer pertama menggunakan warna asli dari kain,
maka proses yang pertama dilakukan adalah waxing menggunakan cap atau canting (proses
menutupi warna pada satu layer sesuai dengan design yg diinginkan dengan menggunakan
lilin/malam/wax).
Namun jika layer pertama adalah warna bukan warna asli kain
maka yang dilakukan adalah mencelupkan warna layer pertama pada kain. Tekhnik
yang dilakukan juga tergantung dari permintaan design.
Ada yang hanya dicelup
satu warna, ada juga yang di”kenyuk” 2 warna sampai 4 warna pada layer pertama.
Istilah “Dikenyuk” adalah proses memberi warna dengan spon yang
dicelupkan ke pewarna lalu ditempelkan pada kain.
Setelah diberi pewarnaan
layer pertama dengan tehknik sesuai design yang diminta, maka kain dijemur
sampai kering. Pada proses penjemuran ini banyak bergantung pada sinar
matahari.
Jika matahari tidak memancarkan sinar yang sempurna, maka warna yang
dihasilkan akan terkesan lebih gelap atau redup. Tapi jika matahari bersinar
sempurna maka Warna yang dihasilkan akan lebih terang atau “brightness”.
b. Mengunci warna / Fixasi :
Setelah kering, Kain yang sudah diberi warna pada layer
pertama difixasi (dikunci) agar warnanya tidak luntur dengan mencelupkan pada larutan
“waterglas”.
Celupan tersebut ditiriskan dan didiamkan dalam satu malam untuk
mendapatkan hasil fixasi yang sempurna. Dan Fixasi yang digunakan tidak selalu
menggunakan “waterglass”, tergantung dari jenis bahan pewarna yang digunakan.
Jika pewarnanya menggunakan remazol maka fixasinya menggunakan waterglass, jika
menggunakan warna alam maka fixaxinya menggunakan kapur atau injet, jika
pewarna naptol menggunakan garam atau NaCl.
c. Waxing :
Proses selanjutnya setelah Fixaxi adalah waxing. Waxing
yaitu proses menutupi warna pada satu layer sesuai dengan design yg diinginkan
dengan lilin/malam/wax .
Bisa menggunakan cap dan bisa juga menggunakan
canting. Tergantung dari design yang diminta. Canting adalah sebuah alat untuk
mentransformasi Lilin /malam/wax dari wajan ke atas permukaan kain.
Sedang Cap
adalah alat sederhana dari tembaga yang dibuat untuk memindahkan malam ke
permukaan kain sebagai zat perintang warna sesuai design yang diinginkan.
Dimensi cap biasanya 20×20 cm.
Bisa lebih kecil dari itu namun jarang lebih
besar dari itu. Karena dimensi wajan (grengseng) untuk menaruh malam hanya
berukuran diameter 30cm.
Lilin /malam/wax terbuat dari beberapa bahan bahan
yang dimasak bersamaan. Seperti mikro,parafin,damar, resina colophonium, lemak
hewan dengan resep dan metode khusus.
Karena Lilin /malam/wax untuk batik cap dan
untuk batik tulis berbeda kandungannya.
d. Bleaching :
Setelah proses waxing, maka Proses selanjutnya adalah
bleaching. Yaitu membuat putih kembali warna pada layer pertama yang tidak
tertutup Lilin /malam/wax.
Dari sini kita bisa mengerti bahwa fungsi lilin
adalah menjaga warna pada layer tersebut. Bleaching dilakukan untuk memudahkan
pewarnaan kedua agar tidak terkontaminasi warna pada layer pertama.
Contohnya,
jika pada layer pertama berwarna kuning, dan pada layer ke dua kita akan
mencelupkan warna biru, maka pada layer kedua akan muncul warna bukan biru
namun menjadi hijau. Ini adalah teori intensitas warna.
Maka dari itu area
layer kedua kita bleaching dahulu, untuk menetralkan warna sehingga mudah untuk
bereksplorasi pada warna di layer kedua.
Dan sebaliknya kita tidak perlu
melakukan proses bleaching untuk membuat warna pada layer kedua, namun bisa
memakai teori intensitas warna dengan menumpuk warna layer pertama dan warna pada
layer kedua.
Proses bleaching ini bersifat merusak kekuatan kain. Maka
disarankan untuk tidak melakukan proses bleaching lebih dari 1 kali dalam 1
design.
Setelah proses bleaching, Kita mengulang lagi proses dari
pertama yaitu pewarnaan untuk mendapatkan warna pada layer ke 2. Setelah proses
pewarnaan jangan lupa untuk melakukan proses fixasi agar warna pada kain tidak
luntur.
Untuk membuat warna pada layer ke 3 dan seterusnya kita
harus mengulangi lagi dari proses waxing, coloring dan fixasi. Karena 1 layer
itu terdiri dari 3 proses itu. Batik tidak terbatas sampe beberapa layer. Namun
idealnya batik hanya terdiri dari 3 sampai 4 layer saja.
e. Lorotan / Removing wax :
Proses terakhir dari pokok pembuatan batik tulis dan batik
cap adalah proses lorotan.
Yaitu menghilangkan lilin yang menempel pada kain
sehingga terbentuk design yang terdiri dari multi layer yang indah.
Proses ini
adalah dengan mencelupkan kain yang masih ada lilinnya kedalam air yang
mendidih 100’ C. Lilin akan mencair dan mengambang diatas air panas tersebut.
Kelanjutan dari proses lorotan adalah finishing dan
softening. Pada proses ini pekerjaan yang dilakukan adalah mencuci kain
batik dengan bersih dari residu obat pewarna dan residu lilin yang masih
menempel pada kain agar konsumen mendapatkan batik yang siap pake dan tidak
luntur pada pencucian pertama.
Pada proses ini kani dicelupkan di air soda, air
panas dan terakhir adalah larutan pelembut kain (softener).
Kain Batik tulis atau kain batik cap adalah hasil sebuah proses
seni yang tidak bisa dinilai dengan menggunakan standart spesifikasi produk
tertentu.
Nilai seni yang terkandung didalam batik memuat ketidaksempurnaan,yang
menjadikan batik itu menjadi digemari kalangan tertentu.
Batik itu Ekslusif,
Limited dan tidak pernah sama, menjadi point penting untuk anda yang ingin
selalu tampil beda. Jika Berbicara sisi bisnis yang digabungkan dengan seni
tidaklah mudah. Karena akan berkaitan dengan masyarakat umum, yang memandang
batik adalah sebuah industri sama dengan industri sandang lainnya. Tentunya ini
Sangat berbeda, Inilah batik Indonesia. Kita akan mencoba membuka persepsi anda
tentang batik yang sebenarnya. Karena Batik tulis atau batik cap diproses
secara manual dan hanya menggunakan alat bantu sederhana, tergantung oleh cuaca
dan tenaga manusia dengan cita rasa seninya. Inilah batik tulis atau batik cap
yang secara dasar yang harus dimengerti oleh kita. Bukan batik printing yang
diproduksi dengan mesin atau alat bantu modern, karena itu bukan merupakan batik,
tapi tekstil yang bercorak batik. Sudah menjadi tugas kita untuk menjaga dan
melestarikannya.
sumber : Batikpriatampan Solo.
sumber : Batikpriatampan Solo.