Termasuk gulma berdaun sempit, batang mendong (calamus) seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang dan berbentuk segitiga.
Memiliki tiga baris daun, berwarna coklat pada tumbuhan yang sudah tua, dan berwarna agak keemasan pada tumbuhan yang masih muda, memiliki rimpang/stolon.
Rumput Lingi, merupakan gulma tahunan yang berumur lebih dari 2 tahun. Umumnya hidup di lahan basah yang berair.
Nilai ekonomisnya :
-dapat dibuat kerajianan anyaman seperti tas,tikar.
Motif Batik Bekasi saat ini memang sedang tren. Namun, bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui cara merawat pakaian batik agar warnanya tetap awet. Berikut ini sejumlah cara tips alternatif merawat batik Bekasi kesayangan Anda.
1. Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.
2. Atau, cuci kain batik Bekasi dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik Bekasi.
3. Mencuci batik Bekasi juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain.
4. Saat mencuci batik Bekasi, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.
5. Sebaiknya, jangan mencuci batik bekasi dengan mesin cuci.
6. Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.
7. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik bekasi secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
8. Jika sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.
9. Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik Bekasi tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.
10. Jangan semprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain batik Bekasi, terutama batik sutera dengan pewarna alami.
11. Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik bekasi
12. Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.
semoga tips ini berguna untuk Merawat Batik Bekasi Anda
Pepaya (Carica papaya Linnaeus) atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica.
Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
Selain merupakan Aspek Flora Khas Bekasi, Kembang pepaya Gantung juga dapat dijumpai di kawasan timur Indonesia (NTT,
Sulawesi, Maluku dan Papua). Di kawasan tersebut akan selalu bertemu dengan menu sayur
bunga pepaya di mana-mana. Sayur bunga pepaya bukan
hanya sekadar klangenan (menu eksklusif), melainkan kebutuhan
sehari-hari.
Karenanya, bunga pepaya selalu tampak dijual di
warung-warung dan pasar. Kalau kita lihat fisik orang NTT, Bugis, Maluku
dan Papua yang kuat-kuat, salah satu penyebabnya adalah sayur bunga
pepaya ini. Sebab menurut penelitian fitokimia Departemen Farmasi
Institut Teknologi Bandung (ITB), bunga jantan segar pepaya gantung,
ternyata mengandung zat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Monumen
Perjuangan Rakyat ini terletak di Jalan Veteran Kota Bekasi atau tepatnya di
Alun-Alun Depan Kantor Polresta Bekasi. Monumen ini didirikan pada tanggal 5
Juli 1955.
Dibuat dalam rangka menyambut
HUT Proklamasi RI ke10 dan HUT Kabupaten Bekasi Ke-5 tahun 1955. Pembuatan
monumen ini diprakarsai dan dibiayai oleh Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
Bentuk
monumen ini berupa tugu persegi lima terbuat dari batu bata. Tinggi tugu 5.08
cm termasuk dasar tugu dikelilingi pagar tembok tinggi 1 meter dan
masing-masing 3 meter juga persegi lima,
dengan pengertian Pancasila.
Monumen ini didirikan pada
tahun 1975 pada masa pemerintahan Bupati Abdul Fatah, dan diresmikan oleh
Gubernur Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat.
Monumen ini melambangkan
perjuangan yang gigih dan patriotisme yang tinggi bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan daerah front perjuangan di daerah Bekasi, sehingga monument ini
disebut “Tugu Perjuangan Rakyat di Bekasi”, karena di wilayah Bekasi berbagai
penjuru pejuang dating dari wilayah lain berkumpul dan berjuang
mempertahankanwilayah RI sebagai daerah
perbatasan RIS-RI di Bekasi.
Monumen ini terletak di
Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi (pada areal Stadion Bekasi). Secara fisik, Monumen ini terpancang lima buahtuguyang setiap bagian puncaknya dibuat
meruncing, masing-masing berhadapan satu sama lain dan tingginya ± 17 meter, sebagai replika
kelima sila Pancasila dan gambaran komitmen untuk senantiasa memelihara “persatuan dan kesatuan bangsa”.
Hal ini
juga menggambarkan begitu besarnya perjuangan rakyat Bekasi dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan RI.
Gedung Papak
Gedung
bersejarah ini terletak di jalan Ir. H. Djuanda Kota Bekasi, tepatnya di Bekas
Areal Perkantoran Walikota Bekasi.
Gedung Papak merupakan salah satu bangunan
bersejarah yang turut memberikan kesaksian atas perjuangan rakyat Bekasi pada
masa Revolusi fisik.
Secara
historis, Gedung Papak ini dahulu milik seorang keturunan Tionghoa bernama Lee
Guan Chin. Ia seorang pengusaha yang memiliki banyak pabrik penggilingan beras
(sekitar Bekasi dan Karawang).
Namun, yang patut dicatatan dalam sejarah, Guan
Chin ini ternyata memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perjuangan rakyat di
Bekasi.
Bahkan, memiliki hubungan yang baik dengan gerakan kerakyatan pimpinan
K.H. Noer Alie. Bahkan, gedung Pakpak ini diserahkan secara sukarela sebagai
salah satu markas perjuangan rakyat
Bekasi.
Tugu di Jalan KH Agus Salim Bekasi
Monumen
bersejarah ini terletak di Jalan KH Agus Salim Kota Bekasi. Monumen berbentuk
tugu ini terbuat dari batu persegi
empat.
Pada bagian atasnya memiliki kepala tugu, yang sekelilingnya terdapat pecahan-pecahan
peluru Meriam, mortir, granat tangan, dan kelongsong peluru ukuran 12,7 mm.
Tinggi
Tugu hingga bagian leher tugu adalah 150 cm. sementara itu, tinggi kepala tugu
adalah 73 cm. Jadi, secara keseluruhan tinggi tegak lurus adalah sekitar 205
cm. Panjang dasarnya 200 cm. Lebar landasannya 1,95 cm. sedangkan lebar bawah
(landasan) tugu 1,05 cm. sisi atas miring tugu sekitar 65 cm.
Mesjid Agung Al-Barkah pertama kali dibangun pada tahun 1890 di atas tanah
wakaf milik Bahrun dengan luas 3000 meter persegi atas prakarsa H Abdul Hamid
mantan penghulu Lanraad. Dari semenjak dibangun hingga saat ini telah mengalami
beberapa kali renovasi dan tercatat renovasi pertama kali dilakukan pada tahun
1969.
Renovasi kedua dilakukan
pada tahun 1988 pada saat Kabupaten Bekasi
menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ Jawa Barat. Renovasi pada saat
itu difokuskan untuk pembangunan ke depan dan ke samping kanan.
Sedangkan pada
tahun 1997 seiring dengan perkembangan zaman, Mesjid Agung Al-Barkah mengalami
renovasi kembali dengan fokus pembangunan di bagian dalam dan tempat wudhu.
Terakhir kali, yaitu pada tahun 2002 renovasi dilakukan di bagian muka dan
pembuatan kantor. Selanjutnya, pada
tahun 2004 dilakukan renovasi total (pada masa pemerintahan H. Achmad Zurfaih),
yang menelan biaya sekitar Rp 9,5 miliar.
Insiden Kali Bekasi,
sebuah epos yang memiliki arti yang sangat dalam bagi Rakyat Bekasi, menggambarkan keberanian
Rakyat Bekasi, sekaligus tragis. Kali Bekasi merupakan garis demarkasi antara
tentara sekutu (Inggris dan NICA) yang menduduki Jakarta dengan laskar-laskar Republik yang bertahan di seberang kali di bagian timur.
Gedong
Tinggi/ Gedung Juang
Walaupun
gedung ini terletak di Kabupaten Bekasi, namun memiliki keterkaitan erat dengan
sejarah perkembangan Kota Bekasi. Gedung Tinggi/Gedung Juang ini terletak di Jalan Hasanudin
No. 5 Tambun - Bekasi. Pemilik pertama gedung
ini adalah seorang Cina bernama Kouw Oen Huy (digelari Kapitaen),
seorang Tuan tanah yang menguasai
tanah-tanah di daerah Tambun, Teluk
Pucung dan Cakung, juga memiliki perkebunan karet. Gedung Tinggi ini oleh Tuan
Tanah dibangun secara bertahap:
Tahap
pertama
Dibangun
gedung yang berada di sebelah timur gedung tinggi. Pembangunan ini dilaksanakan
pada tahun 1906.
Tahap
kedua
Dibangun
gedung tinggi serta dua gedung yang berada di kanan-kiri merupakan papiliun.
Pembangunan tahap kedua dilaksanakan pada tahun 1925
Tuan
Tanah Kouw Oen Huy berkuasa penuh atas tanah-tanah tersebut sampai tahun 1942.
Selanjutnya pada tahun 1943, gedung tersebut berada di bawah pengawasan
pemerintahan Jepang sampai tahun 1945. Kemudian setelah Jepang menyerah kepada
sekutu, gedung ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan pernah dijadikan
kantor Kabupaten Jatinegara.